Tidak ada satu ahli, baik mereka berasal dari
kalangan pendidikan, psychology, ekonom, kuliner, politik dan lain sebagainya
yang menolak manfaat seni pada anak. Dengan seni seorang anak akan dapat
mempelajari berbagai keterampilan sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya, disamping imajinasinya akan
mudah tumbuh dan berkembang melalui karya seni yang dihasilkannya.
Dalam berkesenian, pikiran dan perasaan anak
cenderung aktif hingga membuat seorang anak menjadi lebih mudah menerima
masukan dan saran yang diberikan. Salah satu seni yang di ajarkan Hurin ‘In
kepada siswa-siswi nya adalah Seni Marawis.
Kesenian marawis yang mengandung unsur budaya
Timur Tengah dan Betawi ini sarat dengan berbagai lirik lagu pujian dan
kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Dari sini diharapkan setiap santri Hurin
‘In mengenal Tuhan, Rasul dan diri sendiri.
Marawis memiliki tiga jenis pukulan atau
nada, yaitu zapin, sarah dan zahefah. Pukulan zapin
digunakan untuk mengiringi lagu-lagu gembira seperti lagu berbalas pantun atau
lagu pujian (shalawat) kepada Nabi Muhammad S.A.W. Irama zapin
yang lebih lambat dan tidak terlalu menghentak biasa dimainkan untuk mengiringi
lagu-lagu Melayu.
Berbeda dengan zapin, pukulan sarah
digunakan untuk mengarak pengantin sedang zahefah mengiringi lagu di
majlis. Nada sarah dan zahefah lebih banyak digunakan untuk irama
yang menghentak dan membangkitkan semangat.
Melalui Seni Marawis, sebenarnya Hurin ‘In tengah memberikan arahan kepada setiap siswa-siswinya bahwa orang perlu mengenal diri,
lingkungan dan Tuhan nya. Dari sini diharapkan akan muncul kesadaran “siapa”,
“berasal dari mana”, dan “akan kemana saya” ? Jawaban akan kesadaran itu
mendorong lahirnya pribadi yang baik, inspiratif dan menginspirasi orang lain.
Bagi Hurin ‘In, apalah arti sebuah
seni jika tidak membawa perubahan pada diri sendiri dan bermanfaat untuk sesama.
Marawis bukan untuk seni semata. Ia harus membawa perubahan yang lebih baik bukan
hanya pada diri sendiri, lebih dari itu pada keluarga, banyak orang, lingkungan,
dan kehidupan berbangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar